Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2022

Human Capital: Islamic Method of Thinking

Gambar
  Human Capital: Islamic Method of Thinking Berpikir adalah cara khas manusia yang membedakannya dari makhluk lain. Di kalangan ahli mantiq sangat masyhur istilah yang mendefinisikan manusia sebagai hayawan-natiq (hewan yang berpikir). Karena kemampuan berpikir itu pulalah manusia merupakan makhluk yang dimuliakan Allah SWT, seperti dijelaskan dalam Al-Qur’an (yang artinya), “Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak keturunan Adam, Kami angkut mereka di daratan dan lautan, Kami beri mereka rezeki yang baik-baik, dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang Kami ciptakan.” (Al-Israa’: 70). Bahkan, amanah kekhalifahan yang hanya diserahkan Allah kepada manusia (Adam) pun adalah karena faktor berpikir yang hanya dimiliki oleh manusia itu. Sebab, dengan kemampuan berpikir, manusia akan dapat menyerap ilmu pengetahuan dan mentransfernya. Peristiwa dialog antara malaikat, Adam, dan Allah SWT memberikan gambaran yang jelas kepada kita betapa pemuliaan

Strategy as a Shared Framework in the Minds of Managers

Gambar
  Strategy as a Shared Framework in the Minds of Managers Selama tahun 1970 dan 1980-an banyak kepala eksekutif menyalurkan energi mereka pada pengembangan strategi untuk perusahaan mereka dan untuk unit bisnis individu, pada 1990-an penekanan telah bergeser ke pencarian sumber-sumber keunggulan kompetitif yang berkelanjutan dan mencari cara untuk menerjemahkan strategi ke dalam tindakan . Kemajuan di bidang manajemen strategis terus menyorot pada jalannya kinerja perusahaan, namun sulit untuk mengklaim bahwa ini telah memiliki dampak yang signifikan pada banyak pelatihan manajer. Sejumlah faktor telah dikutip untuk menjelaskan mengapa perkembangan manajemen strategis diterapkan begitu lambat. Beberapa penulis (misalnya Prahalad dan Hamel, 1994) mengacu pada penekanan yang berlebihan pada analisis yang merugikan kreativitas dan eksplorasi. Hal ini menyatakan bahwa analisis menghambat kreativitas dan menghalangi kesempatan untuk menumbuhkan strategi. Yang lain berpendapat bahwa kebanyak

Human Capital: Strategic Thinking

Gambar
  Human Capital: Strategic Thinking Menurut Stephanie K. Marrus, pengertian strategi adalah suatu proses penentuan rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat dicapai. Sedangkan, menurut Morrisey, strategi adalah proses untuk menentukan arah yang harus dituju oleh perusahaan agar misinya tercapai dan sebagai daya dorong yang akan membantu perusahaan dalam menentukan produk, jasa, dan pasarnya di masa depan. Yang paling umum dari definisi berfikir adalah berkembangnya ide dan konsep di dalam diri seseorang. Berpikir adalah suatu kegiatan mental yang melibatkan kerja otak. Walaupun tidak bisa dipisahkan dari aktivitas kerja otak, pikiran manusia lebih dari sekedar kerja organ tubuh yang disebut otak. Kegiatan berpikir juga melibatkan seluruh pribadi manusia dan juga melibatkan perasaan dan kehendak manusia. Menurut pendekatan manajemen, pemikiran strategis melibatkan dua p

Analysis of Distributive Justice and Procedural Justice on Organizational Commitment and Satisfaction

Gambar
Analysis of Distributive Justice and Procedural Justice on Organizational Commitment and Satisfaction Dari sudut pandang konseptual, artikel ini berfokus pada efek distributif dan keadilan prosedural. Keadilan distributif diukur dengan memodifikasi empat item yang dikembangkan oleh Laventhal (1980), yang juga digunakan (Colquitt, 2001) setelah eksplorasi. Prosedur keadilan dievaluasi menggunakan tujuh item yang dikembangkan oleh (Colquitt, 2001). Selain itu, pengukuran modal sosial didasarkan pada (Chua, 2002), yang mengembangkan ukuran modal sosial tingkat individu. Para peneliti memeriksa dua belas item. Selain itu, kepuasan individu dinilai dengan menggunakan delapan item yang dikembangkan oleh (Roberts & Reed, 1996). Terakhir, (Meyer & Allen, 1991) mengembangkan pengukuran organisasi yang kemudian dikendalikan oleh (Al-Kilani, 2017). Penilaian ini terdiri dari enam komponen. Validitas dan reliabilitas semua item yang digunakan telah ditetapkan. Keadilan Distributif Keadilan